Sebal benci prihatin dan lucu saya alami di hari jumat ini, segerombolan sales mendatangi kosan Wisma Neglasari dimana tempat saya tinggal. Dengan pedenya sales-sales itu mengetuk setiap kamar penghuni untuk menawarkan produknya.
Saya secara pribadi melihat akan didatangi sales saja sudah malas, kedatangan sales itu hanya menggangu istirahat saya saja. Saya suka malas untuk meladeni sales ini. Apalagi, kadang ada sales yang memaksa, kalau produk yang ditawarkannya itu tidak dibeli.
Ini kisahnya.
Siang tadi ketika sedang asik bertransaksi online di gadget saya, secara tiba-tiba segerombolan sales sekitar sepuluh orang mendatangi kosan, mereka menyebar ke setiap kamar penghuni dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Awalnya saya pikir mereka sedang bertanya ke salah satu penghuni untuk menanyakan dan mencari kamar kosong untuk mereka sewa.
Karena penasaran, saya pun keluar dari kamar untuk mencari sumber suara. Terlihat dua orang ibu-ibu sedang bercakap-cakap di ujung timur kamar (kamar nomor 5) terlihat pula dua orang ibu-ibu dan seorang pria sedang bercakap-cakap di kamar nomor 17, entah kamar mana lagi yang sedang mereka hadapi
Sialnya, gara-gara saya keluar kamar, salah satu dari mereka seorang ibu-ibu mendatangi saya, walaupun malas saya hadapi juga akhirnya, dengan sopan beliau mengucap salam, belum sempat saya tuntasin jawab salamnya beliau sudah nyerocos menanyakan nama, pekerjaan, dll sambil menyerahkan empat bungkus produk obat demam berdarah, merasa diberi ya saya terima dengan senang hati, karena saya pikir mungkin juga beliau-beliau ini dari dinas kesehatan yang ditugaskan untuk membagi-bagikan obat ini sebagai bentuk kepedulian sosial khususnya di bidang kesehatan.
Setelah saya terima obatnya, apa yang terjadi teman-temaaaan?
Hahaha... Sialaaaaan selembar kertas bertuliskan jumlah rupiah yang harus saya bayar, disitu tercantum jumlah uang sebesar Rp25000, Oh Nooo... Dasar sales "gelo" memangnya saya "bego" dengan sopan dan senyuman saya tolak dan berkata "enggak bu " tetap nyerocos saya pun lantang menolak dan berkata "enggak :@" beliau pun pergi dan mengucapkan terima kasih.
Tak cukup sampai disitu, selepas gagal menjual produknya pada saya, dengan muka tebalnya kembali dia mencoba peruntungan dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar nomor 12 dan 13, saya pun mengikutinya dan berkata "penghuninya pada mudik bu". Entah bagaimana kejadiannya kalau penghuninya sedang ada.
Setelah dirasa aman dengan perginya segerombolan sales itu, berduyun-duyun para penghuni kamar nongol dari kamarnya masing-masing ku lihat ada Euis penghuni kamar 19 sedang mencari sapu di luar, ku tanya perihal kedatangan sales itu dan dia sempat membeli dan mengeluarkan uang sepuluh ribu haha... Euis kena, ku lihat juga Widia penghuni kamar 17 keluar dari kamarnya, ku tanya perihal kedatangan sales itu ke kamarnya dan dia sempat membeli dan mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah haha... Astagaaa Widia kena juga saya pun geleng-geleng kepala dibuatnya, penasaran saya pun menyuruh Widia untuk menanyakan kamar nomor 5 perihal kedatangan sales itu, dan ternyata Caca si empunya kamar pun membelinya dengan harga lima puluh ribu juga haha... Innalillahiii Caca pun kena jugaaa sodara-sodara, sebal benci dan prihatin campur aduk menjadi satu kok bisa-bisanya mereka (para penghuni) terbujuk rayu ulah sales gelo itu.
Ada yang lucu di balik kejadian siang tadi, Inni seorang penghuni kamar 16 keluar dari kamarnya, dia tengok kiri dan kanan dan berkata "aya naon sih aya naon sih mani raribut" rupanya dia tidak tahu perihal kedatangan segerombolan sales itu yang telah merampok isi dompet kamar sebelahnya, dia malahan menyangka yang datang adalah para dosen dari kampusnya tempat dia menimba ilmu, wkwkwkwkwk... Alhamdulillah Inni selamat dari sales-sales gelo itu, terima kasih Tuhan terima kasih ya Allah
Next, Akhirnya apa yang ingin saya capai lewat tulisan ini? Melihat penomena kejadian siang tadi, yuk kita ambil hikmahnya dan mulai sekarang jadilah konsumen yang cerdas, konsumen yang cerdas apapun triknya para sales membujuk rayu kita apapun caranya tidak akan mempan mengoyak menembus alam bawah sadar kita.
Tubuh yang kebal terhadap penyakit adalah tubuh yang sehat dan menjaga lingkungan kosan tetap bersih. Pikiran yang kebal terhadap trik bujuk rayu sales adalah menjadi konsumen yang cerdas dan isi dompet yang kempesssss haha... Mungkin faktor dompet kempes inilah saya aman dari bujuk rayu sales gelo siang tadi sehingga saya aman dari sifat bego.
Salam super YUdi BErkokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar