Kekayaan warisan wisata alam Sindangwangi yang terus dijaga dan terawat dengan baik membuat wilayah kecamatan Sindangwangi tetap menjadi obyek wisata utama di Majalengka dan dikunjungi puluhan ribu wisatawan setiap musim liburan apalagi pada saat musim libur panjang seperti libur hari raya.
Saatnya tinggalkan laptop,tablet pc, smartphone, dan dokumen pekerjaan. Cukup bawa kamera Anda, lalu "cabut" ke Majalengka. Tujuan Anda kali ini adalah Sindangwangi. Ya, weekend kali ini langsung saja "kabur" ke Sindangwangi.
Lupakan sejenak pekerjaan Anda. Lalu, nikmati akhir pekan di wilayah super segar ini. Jangan bawa koper, ransel, ataupun tas ukuran besar. Tak perlu pusing membawa-bawa banyak barang. Lepaskan diri berpetualang tanpa banyak beban.
Jika Anda dari Luar Majalengka, bisa naik mobil angkutan pedesaan atau mobil pribadi anda, sampai di Sindangwangi, langsung tuju Water Boom Tirta Indah Ujung Berung. Naik plorotan air, seru-seruan bermain air. Lalu coba nikmati alam sekitarnya yang begitu hijau dengan latar belakang rangkaian gunung batu di belakangnya dan gunung Ciremai (gunung tertinggi di Jawa Barat) di depannya.
Lalu, lanjutkan ke rumah makan Saba Desa masih di dekat Tirta Indah. Seapood jadi menu yang tak boleh terlewatkan. Ikan Etong rasa manis asam pedas menjadi menu utama di rumah makan ini. Mau yang lebih murah? Coba cari warung-warung makan di sepanjang Jalan raya Rajagaluh Kramat, banyak sekali penjaja makanan di pinggir jalan.
Di musim padat pengunjung seperti masa liburan sekolah dan akhir tahun,
agak susah menuju tempat wisata ini karena kemacetan di sepanjang jalan Raya Rajagaluh Sindangwangi, tetapi di luar bulan-bulan liburan seperti saat ini tidak terlalu padat banget.
Setelah puas ngubek-ngumbek Tirta Indah, Lalu arahkan perjalanan anda ke arah selatan menuju kaki gunung Ciremai desa Jerukleueut, desa Padaherang dan desa Bantaragung. Alam pegunungan asri sejuk dan indah menunggu anda disana. Anda bisa mampir ke wisata Telaga Herang,wisata Curug Cipeuteuy dan Situ Cikuda.
Masih ada waktu? Bisa mampir juga ke Telaga Remis meskipun masuk di wilayah Cirebon tetapi lokasinya tidak jauh dari sekitaran Sindangwangi. Telaga ini, menjadi telaga wajib yang harus
dikunjungi, telaganya yang panjang dan berbelok, alamnya yang asri dan sejuk dikelilingi pepohonan yang rindang, membuat telaga ini begitu cantik.
Lalu tutup perjalanan anda dengan matahari tenggelam yang eksotik di Telaga Herang bisa jadi tujuan wisata penutup.
Di akhir tulisan ini, sebagai penutup. Tak lengkap rasanya ke Sindangwangi tanpa mampir makan di rumah makan Neng Euis yang berada di atas sungai, rumah makan ini selalu ramai setiap harinya karena terkenal enak dengan menu masakannya.
Akhirnya selamat berakhir pekan, selamat datang di Sindangwangi dan selamat berlibuuur, Serbuuu...
Blog ini terbuka buat siapa aja, boleh masuk tanpa undangan, bebas membaca artikel/cerita yg tersaji/pernah tersaji di sini. (Lumayan daripada lumanyun) Persyaratannya mudah, semua tamu harus mengikuti peraturan yang sudah saya tetapkan. gak ada tamu yg boleh mengatur (memaksa/melarang) artikel apa yg saya unggah (tenang aja, semua artikel yg saya tulis semuanya udah lulus sensor). Kali ada artikel yg gak disukai, silakan dilewati aja, saya gak memaksa kalian untuk membacanya. Happy Reading :-p
Jumat, 14 Maret 2014
Rabu, 12 Maret 2014
SAYA DAN UTANG PIUTANGKU
Pernahkah teman-teman telibat pada urusan hutang piutang?
Saya mau curhat nih, curhat atas kejengkelanku selama ini, kalau boleh minta saran dan tanggapannya ya! Saya punya teman, malahan ku anggap dia itu sudah masuk kategori sobat atau sahabat. Seperti layaknya dua orang saling bersahabatan, diantara kami tak pernah terjadi yang namanya berselisih faham, kami biasa saling berbagi dalam suka maupun duka susah maupun senang. Disaat saya punya rizki tak segan-segan saya selalu berbagi mengajaknya jalan dan makan-makan, begitu pun sebaliknya. Sampai suatu ketika, dia mengalami kesulitan dari segi financial dan berniat meminjam sejumlah uang pada saya.
Sebagai sahabatnya tentu saya tak tega melihat keadaannya, saya pun akhirnya memberinya pinjaman sejumlah uang, selama saya mampu kenapa enggak?
"Bantulah sesuai kemampuanmu dengan hati yang tulus ikhlas orang yang membutuhkan pertolongan. Pinjamilah barang atau uang kepada orang yang datang meminjam kepadamu. Sebaliknya, kembalikanlah segala sesuatu yang telah engkau pinjam sesegera mungkin, dan dalam kondisi sebagaimana semula, kemudian berterimakasihlah". Begitulah etika, budaya, dan agama mengajariku :)
Ya, atas dasar inilah akhirnya saya membantunya, apalagi saya ini orangnya mudah dihipnotis oleh rasa kasian, suka enggak tegaan terhadap orang, kadang suka sok-sok jaga perasaan orang padahal diri sendiri enggak nyaman, dalam kehidupan sehari-haripun saya lebih sering berucap "ya sudah lah" hehe...
Tapi, :( gara-gara utang piutang ini, persahabatan kami sedikit renggang.
Sore tadi saya teringat lagi akan piutang sahabatku, saya mencoba menagihnya via sms seperti yang sudah-sudah ku lakukan bulan-bulan ke belakang, tapi seperti biasa jawaban yang ku dapat "can aya duitna Yud, insya Allah bulan hareup sugan aya" (belum ada uang Yud, insya Allah semoga bulan depan ada). Itu-itu saja jawaban yang selalu ku terima, kenyataannya? Saat bulan depan ditagih, jawabannya selalu sama, "ke bulan hareup" atau "can aya duit euy" bulan berikutnya masih juga berjanji akan membayarnya bulan depan, begitu dan begitu terus, cuma janji-janji via sms dan kebanyakan alasan, kalau disms enggak cepat dibalas, dibalaspun hanya satu kali dua kali sudah, mencoba meminta kepastian malah diam saja. Bukannya dia enggak punya uang karena dia juga punya pekerjaan, tapi entahlah kenapa sulit sekali ditagih, padahal saya sudah menyarankannya untuk menyicilnya tanpa harus langsung membayarnya sekaligus. Tapi ya sudah lah mungkin maksud sesungguhnya dari kata "bulan hareup/bulan depan" adalah, akan membayar hutangnya saat hari kiamat tiba. :-/
Untuk sahabatku yang jauh disana, "Heh sob, gening silaing kitu? Harita kuring percaya sapenuhna ka didinya, tapi naha bet silaing nyeleweng kieu?" ( hai sahabatku, kenapa jadi begitu? Dulu aku percaya sepenuhnya sama kamu, tapi kenapa kok kamu jadi nyeleweng begini?).
Sebenarnya saya sudah pasrah dan kembali mulut ini berucap "ya sudah lah" hari ini ikhlas akan perlakuanmu tapi beberapa bulan kemudian teringat lagi untuk menagihmu, maafkan saya sahabatmu. Jujur saya ingin segera memperbaiki persahabatan kita gara-gara hutang piutang ini, butuh kesadaran dan pengertian diantara kita.
Saya menulis ini bukan untuk sok-sokan, tapi buat pembelajaran bagi kita untuk tidak melupakan yang namanya hutang karena nanti juga di akhirat kita akan dimintai pertanggung jawabanNya. Jangan sampai menyepelekan yang namanya kepercayaan! Jangan sampai krisis kepercayaan jadi berkepanjangan gara-gara hutang piutang seperti yang saya alami sekarang :(
Senin, 17 Februari 2014
SALES GELO PEMBELI BEGO
Sebal benci prihatin dan lucu saya alami di hari jumat ini, segerombolan sales mendatangi kosan Wisma Neglasari dimana tempat saya tinggal. Dengan pedenya sales-sales itu mengetuk setiap kamar penghuni untuk menawarkan produknya.
Saya secara pribadi melihat akan didatangi sales saja sudah malas, kedatangan sales itu hanya menggangu istirahat saya saja. Saya suka malas untuk meladeni sales ini. Apalagi, kadang ada sales yang memaksa, kalau produk yang ditawarkannya itu tidak dibeli.
Ini kisahnya.
Siang tadi ketika sedang asik bertransaksi online di gadget saya, secara tiba-tiba segerombolan sales sekitar sepuluh orang mendatangi kosan, mereka menyebar ke setiap kamar penghuni dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Awalnya saya pikir mereka sedang bertanya ke salah satu penghuni untuk menanyakan dan mencari kamar kosong untuk mereka sewa.
Karena penasaran, saya pun keluar dari kamar untuk mencari sumber suara. Terlihat dua orang ibu-ibu sedang bercakap-cakap di ujung timur kamar (kamar nomor 5) terlihat pula dua orang ibu-ibu dan seorang pria sedang bercakap-cakap di kamar nomor 17, entah kamar mana lagi yang sedang mereka hadapi
Sialnya, gara-gara saya keluar kamar, salah satu dari mereka seorang ibu-ibu mendatangi saya, walaupun malas saya hadapi juga akhirnya, dengan sopan beliau mengucap salam, belum sempat saya tuntasin jawab salamnya beliau sudah nyerocos menanyakan nama, pekerjaan, dll sambil menyerahkan empat bungkus produk obat demam berdarah, merasa diberi ya saya terima dengan senang hati, karena saya pikir mungkin juga beliau-beliau ini dari dinas kesehatan yang ditugaskan untuk membagi-bagikan obat ini sebagai bentuk kepedulian sosial khususnya di bidang kesehatan.
Setelah saya terima obatnya, apa yang terjadi teman-temaaaan?
Hahaha... Sialaaaaan selembar kertas bertuliskan jumlah rupiah yang harus saya bayar, disitu tercantum jumlah uang sebesar Rp25000, Oh Nooo... Dasar sales "gelo" memangnya saya "bego" dengan sopan dan senyuman saya tolak dan berkata "enggak bu " tetap nyerocos saya pun lantang menolak dan berkata "enggak :@" beliau pun pergi dan mengucapkan terima kasih.
Tak cukup sampai disitu, selepas gagal menjual produknya pada saya, dengan muka tebalnya kembali dia mencoba peruntungan dengan mengetuk-ngetuk pintu kamar nomor 12 dan 13, saya pun mengikutinya dan berkata "penghuninya pada mudik bu". Entah bagaimana kejadiannya kalau penghuninya sedang ada.
Setelah dirasa aman dengan perginya segerombolan sales itu, berduyun-duyun para penghuni kamar nongol dari kamarnya masing-masing ku lihat ada Euis penghuni kamar 19 sedang mencari sapu di luar, ku tanya perihal kedatangan sales itu dan dia sempat membeli dan mengeluarkan uang sepuluh ribu haha... Euis kena, ku lihat juga Widia penghuni kamar 17 keluar dari kamarnya, ku tanya perihal kedatangan sales itu ke kamarnya dan dia sempat membeli dan mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah haha... Astagaaa Widia kena juga saya pun geleng-geleng kepala dibuatnya, penasaran saya pun menyuruh Widia untuk menanyakan kamar nomor 5 perihal kedatangan sales itu, dan ternyata Caca si empunya kamar pun membelinya dengan harga lima puluh ribu juga haha... Innalillahiii Caca pun kena jugaaa sodara-sodara, sebal benci dan prihatin campur aduk menjadi satu kok bisa-bisanya mereka (para penghuni) terbujuk rayu ulah sales gelo itu.
Ada yang lucu di balik kejadian siang tadi, Inni seorang penghuni kamar 16 keluar dari kamarnya, dia tengok kiri dan kanan dan berkata "aya naon sih aya naon sih mani raribut" rupanya dia tidak tahu perihal kedatangan segerombolan sales itu yang telah merampok isi dompet kamar sebelahnya, dia malahan menyangka yang datang adalah para dosen dari kampusnya tempat dia menimba ilmu, wkwkwkwkwk... Alhamdulillah Inni selamat dari sales-sales gelo itu, terima kasih Tuhan terima kasih ya Allah
Next, Akhirnya apa yang ingin saya capai lewat tulisan ini? Melihat penomena kejadian siang tadi, yuk kita ambil hikmahnya dan mulai sekarang jadilah konsumen yang cerdas, konsumen yang cerdas apapun triknya para sales membujuk rayu kita apapun caranya tidak akan mempan mengoyak menembus alam bawah sadar kita.
Tubuh yang kebal terhadap penyakit adalah tubuh yang sehat dan menjaga lingkungan kosan tetap bersih. Pikiran yang kebal terhadap trik bujuk rayu sales adalah menjadi konsumen yang cerdas dan isi dompet yang kempesssss haha... Mungkin faktor dompet kempes inilah saya aman dari bujuk rayu sales gelo siang tadi sehingga saya aman dari sifat bego.
Salam super YUdi BErkokok
Langganan:
Postingan (Atom)