Rabu, 30 Oktober 2013

OKTOBERKU SIAL DI KOS-KOSAN

Hidup berkos-kosan memang penuh dengan resiko kehilangan. Terutama untuk kos-kosan per kamar yang ditata mirip rumah susun. Kebetulan saya menempati kosan dengan 38 kamar, dan setiap lantai memiliki 19 kamar. Ada satu tempat berjemur dan sisanya anak kos bisa menjemur di teras mereka. Itu tidak banyak.

Semalam saya cungah-cingeuh ripuh tidak karuan mencari-cari ponsel jadulku, maklum walaupun ponselnya jadul tapi isi ponselnya berisi saldo pulsa yang jumlah nominalnya bisa buat beli ponsel jadul lagi haha... saya pusing tujuh keliling, keliling kamar bolak-balik seperti orang linglung tak punya arah tak punya tujuan, padahal seingat saya itu ponsel 20 menit yang lalu masih dalam genggaman. Sungguh saya benar-benar dibuat kelabakan. Ceritanya semalam saya masuk ke kamar 18 karena ditawari sebelah buah erbis kuning manis yang membuat saya muruy kabita, di dalam kamar saat itu ada Ola, Fristy dan Euis. Sambil menunggu potongan buah erbis yang sedang dibelah Ola, tiba-tiba Fristy meminta diisikan pulsa. Tanpa basa-basi tet tet tet ku kirim pulsanya pakai ponsel jadulku, sampai disini lah seingat saya terakhir kali memegang ponselku karena saat itu saya begitu menikmati sepotong erbis manis pemberian Ola, tanpa lupa mengucapkan terima kasih pada mereka saya pun keluar kamar sambil membawa potongan erbis sambil hohoetan di dalam hati (maklum aslinya tidak bisa) saking senangnya :D

Dua puluh menit setelah makan erbis, saya bergabung bersama Pak Kasi dan Tamii ngawadul bersama membahas topik yang lagi hangat, mulai dari topik Bandara Kertajati, Korupsi, sampai suku Baduy pun jadi topik obrolan seru semalam, tiba-tiba ada suara ringtone ponsel khas ponsel jadulku berbunyi, kontan saya pun mencari sumber suara itu karena saya pikir itu adalah bunyi ponselku padahal yang bunyi entah ponsel milik siapa :D tapi wahai sodara-sodara astagaaaaaaaa ponselku tidak ada, ponselku dimana ponselku dimana ponselku dimanaaaa? Dimiscall nyambung ada tapi kok suara hilang gak ada. Sungguh misterius... Singkat cerita ternyata oh ternyata..... Sarolaaaaa, Sureuiiiiiis, Fristyyyyyy, Sardewiiiiiiiiii awas siah dibalassssssssss

Lain ponsel lain pula sempak, malam minggu kemarin, malam sepulang dari konterku, Saya langsung mengangkat jemuranku. Tapi mengapa ada beberapa sempak yang hilang? Setelah saya hitung-hitung, kok dua sempak yang berwarna pink dan pink muda hilang. Jangan-jangan kebawa angin kencang maklum kota Majalengka itu anginnya ngagelebug. Tapiiiii padahal kan udah pakai penjepit. Saya cari kemana-mana siapa tau nyungsep. Tapi ternyata tidak ada. Saya pikir ya sudah lah, mungkin kebawa sama anak-anak lain. Dan saya nggak mau naruh curiga apalagi ber under estimate juga.

Tapi setelah kejadian itu terulang lagi, terusik dong? Saya tanya ke teman-teman dekat (jujur aslinya malu secara gitu yang ditanyain sempak booo...). Soalnya kosan juga diisi cowok dan cewek. Tapi beberapa cewek/cowok itu mengaku nggak salah ambil. Aduh gimana nih? Masa setiap minggu harus hilang dua celana dalam? Saya pun mengira kalau yang ngambil bisa saja cewek haha... Tapi gimana cara tahunya? Setiap kali anak-anak kosan cewek itu ngejemur, setiap kali itu pula saya berpikir mereka lah pelakunya :D

Sampai sekarang, untuk kasus sempakku gak tahu siapa pelakunya. Dan sekarang lebih sering jemur sempak di belakang kosan. Ya, daripada nanti sempakku berkurang lagi. Ya Ga?

Lanjut ceritanya ya!! bentar mau ketawa dulu :D Kalau yang ini kasusnya masih hangat-hangatnya, anget-anget tai kotok deh gitu tapi alhamduuuu? Kasusnya terungkap juga. Lima hari yang lalu sebelum mudik saya menjemur pakaian celana pendek dan kaos, pakaian itu saya jemur nebeng pakai jemurannya kamar 19 Euis dan Dewi. Setelah beres saya pun pergi mudik selama sehari, sore-sore pulang dari mudik hal pertama yang ada dibenak saya adalah jemuranku. Aku kaget menatap jemuran di ujung sana tanpa pakaianku, oh dimanakah jemuranku ya Tuhaaaaan, "Duh Gusti nya kamana nya kusaha calana uing teh, aku teh capeeeek dengan kasus-kasus seperti ini" saya gegelendeng dalam hati. Torojol Euis dan Dewi datang pulang ngampus, tanpa basa-basi ku smesh dan kutanya mereka "wiii iiiis, jemuran ayud mana?" Meneketehe pirajineun teuing nyumputkeun calana ayud. Gubraaaak saya olohok seperti orang bego, "aneh atuh kusaha? Padahal saya kan jemur pakaian di jemurannya mereka, tapi ya sudah lah. Torojol Ola n Fristy juga datang pulang ngampus, kali ini pertanyaanku lebih sanatai "Olaa Neeenk, mmmm.... Ningali jemuran ayudi?" "Nteu a" singkat jelas padat jawabannya. Saya pun ngagidig masuk kamar dengan keadaan bingung. Saya merenung dikamar sambil disasarung menunggu celanaku kembali. Saya keluar kamar sambil disarung dan bertemu Reni, "Eeeeh ada pak Ustad" ucapnya "Au ah" ucapku (dalam hati) "Ren jemuran ayud dimana ya?" "Reni gak tau a, mungkin disimpan Tami a" Huh gak mungkin banget rasanya. Tiba-tiba Euis ngagorowok "palingan oge disimpen teh Uci n teh Inni ayuuud" Ahaaaaa.... Baru ngeh, bisa jadi juga ya, secara gitu mereka kan belum pada pulang ngampus, jadi tinggal dua orang lagi yang belum diajuin pertanyaan.

Ba'da maghrib saya pun membuat update status Facebook di iPadku dengan bunyi "Asa rarisi teung make calana panjang teh duh, jeans pendek yang lagi dijemur hilang di kosan. Yang merasa ngampihkeun kembalikaaaaaaan!!!" Dan ternyata itu status jadi tranding topic sejagat alam maya loh haha... Banyak yang komentar nyleneh katanya saya tuh mau dipelet wkwkwk... bahkan ada juga yang izin share ngekngekngek.... Tapi tetap saja status ya status celana mah boro-boro kembali, pusiiiiiiiiing, selepas shalat maghrib dan menutup iPadku, dengan disasarung saya hampiri kamar 17 dengan maksud menanyakan perihal jemuran pakaianku. "Ciiii, Niiii, ngampihkeun calana ayud teu?" "Henteu a" jawab mereka kompak sambil senyum-senyum, Waaah curiga jangan-jangan memang iya mereka memang menyimpannya tapi otak mereka ingin ngisengin. Benar saja saya masuk kamar dan mendapakkan calananya, hiaaaaat "IEU TEH AYA ETAAAH" 

Terakhir, yang tak habis pikir adalah soal kasus hilangnya gembok gerbang kosan, ini lebih aneh bin misterius, kira-kira pelakunya siapa terus modusnya apaaa? Nyuri gembok? Ini kan aneh, ya kan? Kasus Ini kalau saya kategorikan termasuk kasus kejahatan luar biasa loh, iya dong! kenapa? Gembok adalah pangkal masalah si pencuri, mangkanya daripada nyuri motor kan mending nyuri dulu gembok :D dasar goblok

Sungguh kalau saya berflashback, kok Oktober ini bagiku jadi Oktober sial ya, banyak sebenarnya kesialanku yang terjadi di bulan ini mulai dari XPERIAKU yang kakeueum, sampai kasus-kasus yang ku tulis di atas ini, itulah mangkanya tulisan ini saya beri judul OKTOBERKU SIAL DI KOS-KOSAN


Rabu, 16 Oktober 2013

BAPAAA...

Tak terasa sudah setahun saya, ibu, aa dan teteh ditinggalkan bapak pergi menghadap Illahi Rabbi. Satu kenyataan yang tak mudah kami hadapi.
Dulu bapak pergi 7 hari setelah hari Raya Idul Fitri, sekarang di pagi ini pagi terakhir di bulan Ramadhan dimana besok menjelang hari raya hari di mana biasanya kami selalu berkumpul bersama :|

Bagi saya pribadi, kepergian bapak tahun lalu begitu cepat, amat mendadak malah.
Sedang berobat jalan ke rumah sakit buat memulihkan kondisinya sebagai persiapan menghadapi Operasi hernia yang sedang dideritanya, saya masih ingat betul bapak bolak-balik masuk rumah sakit selalu berdua bersama saya, hingga bapak menghadap Allah pas di hari ketujuh setelah Idul Fitri saat bapak ikut menghadiri acara pindahan keluarga pengantin salah seorang saudara.
Serangan jantung yang diderita bapak sebelum wafat adalah yang kedua.
Sebelumnya tahun 2002 bapak mendapat serangan jantung berat dan dulu sempat dirawat di rumah sakit di kota Cirebon

Secara fisik sakit bapak tak kelihatan. Serangan jantung itu datang tak diduga datang secara tiba-tiba dan membuat setengah bagian dadanya sakit yang sangat. Jika serangan itu datang, yang ada dalam benak ku adalah bisa menggantikan rasa sakit yang dideritanya. Tapi itu tak pernah terjadi hingga bapak menutup mata di hari Minggu untuk selamanya, bapaaak 



Banyak yang sudah bapak lakukan bagi kami, anak-cucunya. Tapi teramat sedikit yang telah saya lakukan sebagai anak kepada bapak. Rasanya belum tuntas bakti ini saya berikan pada bapak yang
sudah merawat, membesarkan dan memberikan pendidikan pada saya dan kakak-kakak. Bersama ibu, keduanya menjadi tim tangguh yang mampu membalikkan hal yang mustahil menjadi mungkin. Dengan penghasilan yang tak seberapa besar, kami hidup sederhana sejak kecil saya dirangsang meraih yang terbaik di dunia pendidikan, dididik menjadi anak yang baik. Dan jalan selalu terbuka manakala ada kerja keras dan tekad yang kuat, dari kami dan juga kedua orang tua.
Kepergian bapak adalah sebuah kehilangan besar bagi saya. Sulit menjelaskan seberapa besar dan seberapa dalam rasa kehilangan itu.
Logika berfikir saya sudah saya setel sedemikian rupa untuk menerima kepergian ini. Namun, ada rasa yang tak bisa diungkapkan, yang tak mampu menerima semua itu dengan mudah.
Entah sudah berapa banyak air mata ini mengalir tiba-tiba tanpa saya kehendaki ketika saya menyendiri 


Saya biarkan saja air mata ini mengalir, karena mungkin dengan itu saya menjalani penyembuhan menerima kehilangan itu.
Di luar itu, saya percaya do’a adalah obat penyembuh paling mujarab. Do’a kami semua untukmu Bapak. Bapak memang berpulang, tapi bapak tidak pergi, bapak ada di hati kami masing-masing.

Semoga bapak diterima iman islamnya, bantu doanya ya!! :-) :'(