CINTA. Lima huruf yang mampu membuat seluruh hidupku berubah. yang dulunya hidup ini hitam putih, namun setelah aku mengenal cinta hidup ini berubah menjadi lebih berwarna. Cintalah yang selalu membuatku patah hati, sedih, dan galau.
Berawal dari cinta yang telah lama dinantikan, tak pernah akan tergapai karena aku tahu itu hanyalah mimpi yang tak berarti apa-apa bagiku. Dan satu hal yang paling menyakitkan adalah apabila orang yang kita cintai pergi bukan karena kesalahan kita melainkan berpaling cinta dengan orang lain.
Dalam hati selalu bertanya, bolehkah aku cemburu walau kau bukan milikku….? Tapi rasa cemburu itu ada. Dari itu aku belajar mengikhlaskan sesuatu yang bukan untukku, karena yang selalu membuatku terpuruk adalah menyadari bahwa aku bukanlah orang terpenting bagi seseorang yang ku anggap penting dalam hidupku.
Jujur aku sangat sayang padamu, namun apalah daya aku hanya bisa menjagamu dari kejauhan karena aku tersingkir oleh orang-orang yang lebih bisa buat kamu bahagia. Terkadang ada saat dimana aku harus mengahadapi semua dengan sendiri, meski hati menangis tak ada pilihan lain selain berusaha tegar dan keadaan memaksaku harus kuat meski sebenarnya ku tak mampu.
Aku tahu memang aku tak punya apa-apa, namun aku mempunyai hati yang tulus untuk menyayangimu. Karena aku pernah setia tapi didustakan, aku pernah mencintai namun disakiti, aku pernah percaya tapi dikhianati, aku pernah memiliki namun kehilangan, aku pernah tulus tapi dibohongi, aku pernah berharap namun ternyata harapan itu sia-sia.
Apa sih artinya cinta sejati kalau bukti belum ada karena bukti itu adalah angan-angan semata yang tak akan terwujud. Terkadang aku hanya diam dalam meratapi nasib cinta ini, itu karena aku mulai kecewa dengan keadaan cintaku ini yang begitu rumit dan tak aku mengerti apa maksud semua ini. Apakah kamu masih punya hati, jika masih seharusnya kamu pikirkan bagaimana perasaanku saat ini.
Aku tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintaiku saat ini, tapi aku yakin suatu saat nanti engkau akan menyadari seberapa besarnya aku mencintaimu selama ini. Di saat ini aku tak berharap engkau ada di sini untukku, aku hanya berharap kau tahu aku disini selalu merindukanmu dari kejauhan.
Disaat engkau pergi dengan yang lain aku akan menjauh dan jangan pernah berpikir aku akan membencimu karena sesungguhnya aku tahu kebahagianmu bukan padaku. Biarkanlah rasa ini tetap untukku, namun bilamana disaat kamu diasingkan dan dijauhi semua orang carilah aku, karena aku yang akan selalu ada untukmu.
Jika aku boleh memilih aku lebih baik memilih untuk tidak mengenal kamu daripada harus melupakan kamu, karena itu sangat sulit bagiku. Di hatiku selalu terukir wajahmu, cinta rindu berpadu menjadi satu, namun selalu aku bertanya adakah aku di hatimu…?
Mungkin aku ditakdirkan buta, buta untuk melihat wanita lain selain dirimu. Namun aku sadar kita tak mungkin dapat bersama, tapi aku rela patah hati agar bisa bersamamu untuk selamanya. Berharap untuk memilikimu yang tidak mungkin aku miliki adalah sebuah harapan penuh kesia-siaan. Mencintaimu yang sudah tidak mencintaiku adalah sebuah ketersikasaan. Berharap padamu yang sudah tidak peduli kepadaku adalah sebuah penantian yang tidak berguna. Memikirkan engkau yang tidak mau mengerti perasaanku hanyalah menghabiskan banyak waktu terbuang percuma. Ada satu hal yang tidak dapat aku sembunyikan yaitu “rasa sayang”, kalau aku cuek, itu karena aku sedikit kecewa dengan sikapmu. Tetapi jujur tidak ada rasa benci sedikit pun, jauh di lubuk hatiku aku selalu memperhatikanmu. Di balik sikap cuekku aku selalu ingin tahu tentang kamu.
Aku tengah kehilangan konsep kehidupanku sehingga aku merasa mati berulang kali sebelum ajalku datang, itu semua karena hatiku adalah korban dari cinta. Namun alasan aku masih tetap bernafas karena disetiap nafasku aku merindukanmu.
Aku belajar untuk tidak mendapatkanmu sekarang karena aku mau menunggu sampai apa yang ku ingini itu benar-benar menjadi yang terbaik untukku. Karena ku yakin semua akan indah pada waktunya. Kamu mungkin akan menyadarinya kelak bahwa semua yang kulakukan adalah untuk kebaikanmu, tapi saat itu semua terjadi mungkin aku sudah tidak bersamamu lagi.
Jika kau tidak membalas sms dariku, aku mengerti. Jika kau tidak mengangkat teleponku, aku mengerti. Jika engkau menolak pengorbananku, aku lagi-lagi akan mengerti kamu. Dan jika suatu hari nanti aku berhenti mencintaimu, itulah giliranmu untuk mengerti. Hari ini mungkin aku mencintaimu, tapi mungkin besok takkan ada lagi cinta untukmu dan mungkin besok kamu yang akan lebih mencintai aku ketika aku telah pergi. Jadi jangan pernah sia-siakan cinta yang sekarang ini mengisi hatimu.
Tak ada manusia yang tak punya masalah, jika aku terlihat selalu bahagia itu karena aku mampu menyembunyikan luka dengan tawa. Sabar itu menyakitkan, diam itu menyiksa, berbicara pun percuma. Menyayangi kamu, apakah harus sesakit itu. Namun aku selalu berpikir apa pun yang terjadi dalam hidupku, selalu ku berkata Tuhan itu baik.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah ada untukku. Karena bagaimanapun kokohnya sebuah batu jika terus terkikis pasti akan hancur, bagaimanapun besarnya rasa sayangku itu jika terus tersakiti pasti akan hilang.
Ingat suatu saat semua akan berbalik “yang menyakiti akan disakiti, yang melukai akan dilukai, yang meninggalkan akan ditinggalkan” karena ku yakin karma itu ada. Dan jika suatu saat aku sudah tak lagi menghubungimu, itu karena berarti aku sudah tak lagi menyanyangimu. Aku hanya mencoba belajar hidup tanpamu, sebab yang aku tahu engkau bukan milikku.
"Aku punya lima jari karena sebuah alasan, jempol untuk ngasih tau aku bakal baik-baik saja, telunjuk untuk memilih orang yang ingin ku jadikan pasangan hidupku, jari tengah untuk orang yang sikapnya keterlaluan, jari manis untuk wanita spesial yang sangat aku cintai, jari kelingking untuk kekasihku bahwa aku akan selalu menepati janjiku."
Sekarang aku sadari bahwa selama ini orang yang aku sayangi dengan setulus hati, belum tentu dia juga menyayangiku dengan tulus seperti aku menyayanginya. Tuhan.... sekarang tugasku telah selesai ku serahkan dia pada yang bisa lebih mengerti dan mampu membuatnya bahagia. Lindungilah dia Tuhan ketika penjagaanku tak bisa lagi sampai kepadanya, kuatkan aku Tuhan ku hanya ingin bisa melihatnya bahagia meski tanpaku.
Sudah ku coba untuk mengerti tapi tetap saja hati ini tersakiti, jujur ku tak sanggup lagi dengan semua ini. Mungkin sebaiknya aku tidak terlalu berharap sehingga tidak terlalu kecewa seperti sekarang ini. Karena cinta bagaikan mengupas bawang, disaat kita berusaha menguliti untuk mendapatkan bagian terbaiknya terkadang kita harus mengeluarkan air mata.
.
Bukan cinta ini yang memudar, tapi kau yang membuatku terbiasa tanpa perhatianmu, kau yang membuatku terbiasa tampa dirimu, kau yang membuat seakan aku tak dibutuhkan dan kau pula yang membuat aku seperti tak berarti di matamu. Bukan maksud hatiku begini tapi aku tak mampu bertahan lagi dengan kamu.
Jika kamu tak yakin dengan hatimu, jangan beri harapan lebih padaku yang tulus mencintaimu. Kamu bukan saja akan menyakitiku, tapi akan menyiksa dirimu sendiri. Kenapa, saat ini bolehlah aku mencintaimu tanpa kamu cintai. Tapi suatu saat ketika aku sudah jenuh menunggu tanggapan darimu, aku akan pergi meninggalkanmu dan setelah itu kamu baru sadar kalau kau mencintaiku juga.
Begitu indahnya hari-hari yang ku lalui, namun tak seperti indahnya hati ini. Indahnya bintang-bintang di langit yang menghiasi malam, tapi tak juga seindah batin ini. Bulan yang menerangi gelapnya bumi tak jua mampu menerangi batinku yang terlanjur kelam karenamu.
Hatiku kini luluh lantak dan hancur berkeping-keping, tak mampu terobati lagi, hatiku terlanjur sakit dan kecewa atas ulahmu yang selalu bersikeras mengabaikan. Namun ku tahan air mata ini yang tak mampu terbendung lagi. Ku tahan agar tak meleleh di pipi mungilku ini sebab ku tak mau menangis melihat kenyataan ini.
Ku lapangkan dada ini meski ku tahu aku tak mampu, ku coba tuk selalu tersenyum. Selalu terlihat ceria di hadapanmu, meski di balik itu sesungguhnya hatiku sangatlah rapuh. Entah dengan apa ku ungkapkan isi hatiku, memandangmu pun aku malu. Semakin kau menatapku rasa hatiku semakin menggebu-gebu. Apakah ini yg dinamakan cinta, atau hanya halusinasiku saja. Jika ini memang cinta mungkin aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama.
Namun bibirku tak mampu tuk berucap tiga kata untukmu yaitu Aku Cinta Kamu. Bagiku kau terlalu sempurna untukku. Mencintaimu adalah anugrah terindah dalam sejarah hidupku, namun ku sadar siapa aku. Aku hanyalah insan biasa yang bermimpi akan cinta, berkhayal akan bahagia bersamamu.
Ku tak punya harta namun ingin dicinta, ku tak punya tahta tapi ingin bahagia. Bagiku mencintaimu dalam hati itu sudah cukup karena cinta tak harus memiliki.
Aku mencintaimu di setiap detak jantungku dalam setiap hembusan nafasku. Untuk mencintaimu satu detik ku bisa, namun untuk melupakanmu butuh waktu bertahun-tahun. Ketulusan cintaku kau anggap rayuan belaka, kasih sayangku kau balas dengan dusta. Aku tak menyesal kehilanganmu, aku tak bersedih tak kau cintai setulus hati. Dan aku tak menangis ketika kau lukai
Namun yang ku sesali kenapa aku mencintaimu, kenapa aku mengenalmu. Sudah banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untukmu tanpa ku sadari disekelilingku masih banyak hati yang tulus untuk ku cintai. Namun ku tak akan berpaling walau sedetikpun darimu.