Senin, 26 Agustus 2013

PENGHUNI WISMA NEGLASARI

Di kosan saya sekarang, ada lumayan banyak penghuni yang terdiri atas 13 kamar diisi penghuni kaum cewek dan sisanya 5 kamar dihuni penghuni kaum cowok, belum termasuk saya yang mengelola kosant yang juga sama-sama ikut menghuni

Oh ya, saya lupa, para penghuni di kosant ini terdiri dari berbagai pelosok negeri dimana perbedaan budaya, bahasa dan agama menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Kalau saya perhatikan adat dan kebiasaan mereka, banyak keunikan yang bisa saya saya gambarkan di sini, Pak Jul seorang penghuni kamar 4 misalnya, dia seorang batak katolik yang punya toleransi tinggi, ramah juga pemurah, yang saya suka dari dia, dia selalu membayar kosant sebelum jatuh tempo masa sewa tiba, hebat pak Jul... Walaupun namanya jadul seperti bekjulku yang suka mogok tapi dia tak pernah mogok bayar kosant :-P

Lain pak Jul lain pula penghuni kamar no 5 (siswa SMA), Anjar namanya. Yang pasti anak ini pendiam dan sopan di depan saya tapi nalaktak di luar, semau gue dan susah diatur sampai-sampai orang tuanya berpesan sama saya ''titip anak saya nya ayudi, sekiranya salah mah silahkan diwarah bae, tolong bangunkan dia setiap pagi karena dia kebluk alias susah bangun'' astagaaa memangnya saya ini istrinya? Wah wah waaah tapi tak apa-apa, saya mencoba menjadi kakak untuk adik-adik penghuni semuanya, setiap pagi saya bangunkan dia untuk bangun dan pergi ke sekolah dan alhamdulillah sekarang efeknya dia selalu bangun pagi mungkin dia malu sama saya atau ada hal lain, entahlah...

Beda lagi dengan si Opik dan Adnan, penghuni kamar 10 asal Betawi dan Cirebon ini orangnya sangat rame dan mudah akrab, tak heran ketika ada Majalengka Expo kemarin saat saya bersama Opik dan pak Kasi (penghuni kamar jalan-jalan pergi ke tempat pameran berlangsung, pulangnya dia mendapat nomor ponsel oleh-oleh hasil kenalan dengan salah seorang penjaga stand minuman jus, hehe... Opiiik Opik jadi ingin tau nih jurus ampuh buat dapetin cewek hehe...

Sementara Tami (kamar 10) ini cewek super brantakan, jangan underestimate dulu ya!! Yang berantakan itu bukan orangnya tapi kamarnya, pernah suatu waktu saya masuk ke kamarnya betulin lampu yang sudah mati, astaghfirullahaladzim, itu kamar, gudang, dapur atau bengkel motor..?? kotor dan berantakan naudzubillah deh, tapi dibalik kebiasaan joroknya ini tersimpan sisi kebaikannya, hehe.. setiap pulang mudik Tami ini kadang gak pernah lupa selalu bawain oleh-oleh buat saya, terkadang mamahnya pun sama saat datang menjenguk anaknya Tami pasti selalu membawa oleh-oleh dan saya pun dapat jatahnya hehe... Baiiik banget. Semoga penghuni yang lain bisa mengikuti jejak sisi kebaikan dia, i hope so!!
Oiya, gak lupa saya ucapin terima kasih buat Widia dan Desi (kamar 9) terima kasih atas dibawainnya kue-kue dulu itu ya ucapannya ''mau lagi dong'' habisnya enak sih hehe.. (ngarep) :-D

Diantara tiga penghuni cowok yang saya sebutkan di atas, ada dua penghuni cewek yang menurutku sama-sama suka menyendiri, cuma kalau saya perhatikan satu-satu diantara keduanya menurut saya yang satu orangnya tertutup, bicara juga seperlunya dan gaya hidupnya pun sederhana, orangnya manis sih hehe.. Penasaran siapa? Ah tak usah disebutkan disini kan sesuai orangnya yang tertutup jadi namanya saya tutupi saja hehe.. Sementara penghuni penyendiri yang satunya lagi kalau saya perhatikan, dia lebih suka gaya hidup yang wah, sampai-sampai isi kamarnya pun serba ada, waaah enak yah pasti dia anak orang ya iya lah masa anak ayam, anak ayam mah saya dong Berkokok hehe... Cuma saya heran sama orang ini, meski hidupnya serba ada tapi rupanya kurang beruntung dalam urusan asmara rupanya, maaf kalau salah, setiap kali saya melihat update statusnya di jejaring sosial saya perhatikan isinya mellooow terus hehe.. Tanpa saya sebutkan pun para penghuni juga pasti sudah tahu siapa orangnya kan? Saya harap dia segera move on deh.. Aamiin :-)

Naaah ini beda lagi dengan Fristy dan Ola (kamar 18), kedua anak ini justru periaaang banget, sampai sampai kalau mereka manggil saya seperti ini ''ayudiiiii kadieu ieuh bade bayar kosant'' Gustiiii pake suara melengking bikin reuwas jantungan wkwkwk, apalagi ditambah sekarang Fristy ini lagi centil-centilnya dapat pacar baru, liat aja update statusnya setiap saat setiap waktu di facebook pasti temanya gak jauh dari dia dia n diaaaa saja, gak punya toleransi dalam berasmara huh, bikin ngiri fakir asmara Saya memang fakir asmara tapi saya bukan pengemis cinta, hiaaaat :-D

Euis, Dewi dari dan satu lagi Uci, jujur dari ketiga orang ini saya suka dengan kekompakannya, tinggal di kosant ini ternyata mereka selain belajar untuk hidup mandiri mereka juga mempunyai rencana mulia yang cukup kreatif, mereka bertiga berencana ingin melakukan program penghijauan di sekitar kawasan kosant dengan melakukan penanaman kangkung, tentu patut kita beri apresiasi ditengah kebutuhan ekonomi yang terus merangkak naik, seenggaknya kalau ide ini sampai terwujud, kita bisa masak kangkung bersama hasil petik sendiri tanpa membeli ke pasar, dan akhirnya anggaran belanja kita pun jadi lebih irit, yuk kita dukung Euis, Dewi dan Uci ;-)

Tapiiii dari sekian banyak penghuni kosant ini, baik yang saya tutupi dan sebutkan namanya, ada satu kebiasaan jorok dari para penghuni dalam hal membuang sampah, belakangan ini walaupun saya sudah memasang pengumuman di dinding kosant yang berisi pemberitahuan ''BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA'' tapi ya ampuuun mereka (penghuni) masih saja jorok, diberi asbak tetap saja membuang puntung rokok, tisue, bungkus permen semuanya ke teras parkir, heran. Padahal apa susahnya langsung ke ember sampah yang sudah disediakan, plis deh, penghuninya sudah tingkat mahasiswa semua, tapi tingkat kesadarannya nol, buang sampah saja masih sembarangan, NYEBELIN. Sebetulnya tidak perlu saya pasang pengumuman di dinding itu hari gini masih disuruh-suruh buat jaga kebersihan? Astagaaa teu arideng belajar disiplin napa!!. Kan kebersihan itu sebagian daripada iman, waaah jangan-jangan pada gak berim.... Upsss

Yang terakhir sebuah kebiasaan yang membawa petaka di kosant ini adalaaaaah...
Singkat cerita, satu kamar mandi jadi gak bisa dipake gara-gara saluran airnya mampet. kamar mandi yang biasa dipake dua orang mahasiswi yang saya gak pernah inget siapa namanya maklum terlalu banyak penghuni kosant jadi gak hapal semuanya (padahal namanya saya sensor)
Kadaan semakin parah ketika saat itu saya kembali setelah seminggu saya pulang jalan-jalan dari Lampung, kamar mandi yang gak bisa dipake saluran airnya totalnya jadi tiga kamar, pasalnya, pipa saluran air kamar mandi itu saling tersambung antar ketiga kamar itu, dan sampe sekarang masalahnya belum clear, kamar mandi kamar 19 itulah yang jadi pokok masalahnya.

Ada kejadian lucu dan menggelikan saat saya menyuruh teman saya Adit yang kebetulan sedang main di kosant, Adit mencoba membersihkan lubang saluran air yang mampet itu, jari-jarinya mencoba masuk ke dalam lubang sambil matanya merem melek, entah apa yang sedang dia bayangin saya gak tau astagaaa dasar si Suradiiit yang nyeleneh aya-aya wae dia
Jari-jari tangan Adit terus mencoba menari-nari di dalam lubang itu sambil bola matanya muter-muter untuk merasakan apa yang ada di dalam lubang itu, saya pun jadi penasaran dibuatnya ingin segera menguak misteri apa yang ada di dalam situ, alih-alih menemukan harta karun, ia menemukan, bekas sobekan-sobekan kemasan shampo, gumpalan-gumpalan helai rambut! Ueeeek mana bau akibat endapan air yang gak mengalir membuat saya ingin muntah, ingin rasanya jitakin tuh cewek-cewek satu persatu yang teledor gara-gara lubang saluran air kamar mandinya gak ditutupi saringan, tapi marahku luluh oleh senyuman keduanya, ciaaaat

Di akhir tulisan, kesimpulan saya siapapun orangnya apapun latar belakang dan agamanya, di rumah dan di sekolah orang tua dan guru mengajarkan kita untuk hidup bersih, disiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan, jadiii yuk mari kita biasakan lagi kebiasaan baik itu, ''kosant mu adalah rumahmu'', jadi jangan saling ngandelin!! Utamakan/biasakan saling toleran diantara kita (warga penghuni kosant) misalnya melihat teras kamar sebelah kita kotor, handuk/pakaian tetangga yang sedang dijemur jatuh/terbang tertiup angin, melihat sampah yang sudah menumpuk di ember/tong sampah sementara penghuni kamarnya dan pengelolanya lagi gak ada, dengan penuh kesadaran untuk berbuat baik yuk kita saling bantu membereskannya, pungut jemuran yang jatuh terbang itu, juga buanglah sampah yang sudah menumpuk ke tempat pembuangan terakhir yang ada di belakang kosant, JANGAN SALING MENGANDALKAN!!
Jujur saya sebagai pengelola kosant ini saya nggak digaji, saya sama seperti kalian. Bedanya kalian membayar uang sewa kamar sementara saya nggak, saya gak pernah minta gaji terpenting disini saya bisa ngambil jajan dan bisa makan enak, cukup!
Saya cuma membantu sodara dan sodara juga membantu saya, Saya juga punya kesibukan lain. Okeh!! Okeh?? Ya Okeh saling menjaga kosant ini, bagaimana? Okeh?

# Lagi belajar menulis ceritanya, maaf kalo pemilihan katanya acakadul hehe.. namanya juga lagi belajar yang penting bisa berkarya, anak muda keren itu kan bukan banyak gaya tapi banyak karya tulisan ini udah saya posting ke situs blog Kompasiana memanfaatkan Apple iPad lamaku yang lama tersimpan dan alhamdulillah pembacanya lumayan loh, seneeeng rasanya maklum masih amatiran dunia menulis jadi harap maklum aja, udah ada yang baca aja alhamdulillah banget